Sabtu, 09 Januari 2016

Post ke 3 ku, asu dahlah

Hari ini minggu 10/01/2016,  hari ini aku mencoba menguatkan diriku untuk berlari pagi sejenak hal yg mudah bagi kalian mungkin, tapi tidak dengan ku ah tapi mau gimana lagi aku sangat ingin melakukannya. Pukul 6 pagi aku bergegas kesebuah lapangan bola dekat rumah ku. Aku menyiapkan amunisi ku yaitu sepasang sepatu Hijau dan Pink mercurial yg menemani ku selama ini mengolah bola hingga saatnya aku tidak bisa menemani mereka lagi. Sesampainya aku di lapangan bola tsb tampak beberapa orang sudah berlari, banyak juga pasangan yg sedang berlari bersama juga haha sudahlah mengapa aku jadi tersenyum melihatnya. Aku pun mulai dengan pemanasan dan mulai berlari tanpa memperdulikan orang - orang disekitarku. Putaran demi putaran aku lalui dan tidak terasa sudah 5 putaran. Disaat itu perutku sudah memberi aba - aba kalau aku harus berhenti, ya beginilah kondisi ku mau di apakan lagi hanya bisa pasrah saja. Aku mulai beristirahat dan membeli jajanan. Aku melihat disekitar ku semua orang terlihat senang dan bahagia, hal yg tidak bisa kudapatkan saat ini. Beberapa pasangan pun sedang asik bercanda dan melempar tawaan mereka, haduh kenapa aku jadi membahas ini sudah - sudah ganti topik saja. Tak lama aku sedang menikmati jajanan ku banyak anak yg datang dengan diantar orang tua nya, anak itu ingin latihan bola di lapangan tersebut hal yg juga tidak ku dapatkan saat aku kecil dulu yaitu sekolah bola, kelak aku mempunyai anak laki - laki 1 diantara nya harus ku ajarkan bola sejak dini. Mereka bersiap - siap memakai sepatu dan memulai latihan dengan pemanasan. Kemudian sang pelatih memberi intruksi untuk mengadakan latihan passing dan control bola pada anak didiknya aku hanya bisa tersenyum melihat mereka dengan asik nya bermain dengan bola hal yg sangat aku rindukan sekali yaitu bermain dengan bola dan juga cita - citaku sejak kecil itu andai saja orang tuaku mensupport aku untuk bermain  bola haha hanya perandaian. Disaat jajanan ku sudah habis aku pun bergegas pulang dan matahari pun mulai menampakan diri sehingga panas nya lumayan menyengat badan. Sepanjang jalan aku hanya bisa tersenyum tanpa alasan melihat semua yg ku lihat pagi ini :)

Sahabatku Bola

Aku kenal bola sejak aku kecil, kira-kira disaat aku berumur 4 tahun. Disaat aku melihat bola seperti ada kebahagiaan yg bisa di dapat di saat memainkannya. Benar saja setiap senja menjelang aku selalu memainkannya entah dengan teman sepermainan ataupun bermain sendiri. Dia tumbuh bersamaku hingga sampai saat aku terakhir memainkannya nya tepatnya beberapa bulan yg lalu. Banyak cerita di saat aku bermain bola di saat TK aku senang memainkannya di lapangann yg seharusnya untuk bulutangkis namun kujadikan lapangan bola bersama teman - temanku. Berlari tanpa kenal lelah dan tak teringat waktu berjalan begitu cepat hingga di penhujung permainan dengan tanda adzan magrib yg berarti permainan kami harus terhenti, bersegeralah kami pulang untuk mandi dan melaksanakan sholat magrib. Kesenangan itu terus belanjut hingga di saat aku sudah SD aku bersekolah di SDN Perwira IV aku mencoba mengikuti sebuah ekstrakulikuler Sepak Bola. Disaat itu aku sangat menggilai bola, dan mulai lah hobby dan cita-citaku ada lah bermain dengan bola disaat itu orang tua ku setuju aku jadi pemain bola. Turnament pertamaku dimulai, aku sangat gugup sekali karena itu pertama kalinya aku bermain di tonton oleh orang banyak rasanya campur aduk sekali, aku dipilih oleh pelatih dan diberikan Nomor Punggung 11. Ah senangnya menurut ku itu nomor yg bagus, kalau di film Tsubasa 11 itu adalah nomor punggung Misaki wah sosok yg sangat sabar dalam bermain, aku pun mulai mengikutinya dengan bermain sabar. Waktu terus berjalan hingga aku sudah SMP aku bersekolah si SMPN 5 disaat itu aku masih sangat menggilai bola lalu aku mengikuti Ekstrakulikuler Futsal di SMP tersebut aku banyak mendapatkan teman dari futsal tersebut, ini kah kebahagiaan yg di janjikan oleh bola tersebut kebahagiaan yg tak kenal waktu dan membuatku bersemangat menghabiskan waktu di saat SMP dengan bola. Waktu sangat cepat berlalu dan disaat itu pula kedua orang tua ku berubah fikiran dan tidak menyetujui cita - cita ku menjadi pemain sepak bola, aku harus melanjutkan gelar yg ingin di dapat orang tua ku dan melanjutkan pekerjaannya yaitu sebagai arsitek. Aku hanya bisa menuruti kemauan orang tua ku sebagai anak, dan untuk pertama kalinya aku sama sekali kehilangan hastrat untuk bermain dengan bola. Hari - hari ku berjalan dengan cepat tanpa banyak waktu yg kuhabiskan dengan bermain bola. Sungguh kebahagiaan dr masa kecil ku yg sudah hilang dan tidak sama. Hingga sampai sekarang saat aku kuliah aku benar-benar tidak hasrat bermain dengan bola hingga saat aku punya penyakit aku benar-benar sudah tidak bisa bermain dengan bola. Terima kasih bola kamu telah memberikan kebahagiaan kepadaku, terima kasih telah menemani ku tumbuh hingga dewasa dan maaf aku tidak bisa bermain denganmu lagi mencari kebahagiaan seperti dulu semua tidak sama lagi dan berbeda. 

Jumat, 08 Januari 2016

Ah ini post kedua ku dengan ketikan sendiri, mungkin akan ku delete lagi -Deletesoon

Selamat pagi Jumat kedua di tahun yg baru ini, tepat di tanggal 8 yg mitos nya angka keberuntungan dan tidak pernah putus. Semua persiapan yg tadi nya sudah di siapkan dari jauh - jauh hari berharap semua kembali seperti semula dan berubah membaik, tapi nyatanya haha sudah lah hanya khayalan dan angan ku saja. Semenjak 3 bulan ini aku jadi suka beberapa hal tentang Hujan, Hoolahop, Badut dan Kincir Angin. Yang pertama hujan, dia begitu hebatnya jatuh ke tanah berulang kali tanpa bosannya, hebatnya hujan dia selalu jatuh berkali kali. Yang kedua hoolahop, aku hanya di pakai saat kamu butuh untuk bersenang - senang, jika engkau sudah lupa dan mulai rusak aku engkau lupakan, namun jika engkau bersedih dan ingin bersenang - senang kau baru mencariku dan mulai membetulkan aku yg sudah rusak. Yang ketiga badut, kenapa badut karena mereka membuat orang bahagia tanpa perlu memikirkan apa yang mereka rasakan dan mereka alami dalam kehidupannya, ya seperti aku sekarang ingin membuat orang bahagia tanpa perlu memikirkan apa yg aku alami dan aku rasakan selama ini. Yang keempat kincir angin, dia berputar sungguh indah membawa kesejukan, aku ingin menjadi angin yg memutar kincir angin itu, ibarat berputar membawa kebahagiaan aku rela menjadi angin itu agar kamu terus bahagia dan tidak berhenti sehingga kamu tidak bersedih. Tapi kamu tau usaha aku untuk memuta kincir angin itu dan menjadi angin yg membuatmu bahagia terus menerus? Tentu tidak bukan? Kamu memang pantas bahagia tidak dari ku dari semua orang yg sayang padamu dan bahkan ada yg memberi rasa sayang itu lebih dari sekedar teman, aku bisa apa? Aku bukan tuhan yg bisa berkehendak, tapi aku senang kamu dapat kebahagiaan yg banyak disana bukan dari aku saja dan disana sudah ada yg bisa menggantikan posisi ku selama 3 tahun kebersamaan kita. Setiap manusia punya kekurangan bukan? Sebuah pasangan harus saling melengkapi bukan? Ya begitulah, aku memiliki banyak kekurangan dan mungkin salah satu kekuranganku adalah kesetianku. Menyesal? Tentu tidak, Sedih? Tentu, Hancur? Sangatlah hancur. Lalu aku masih bisa mencintainya dari serpihan - serpihan ini tak perduli orang bilang bodoh dan dibutakan cinta, aku bisa apa? ya ini aku inilah diri ku kalau aku memikirkan kata orang, aku bukanlah aku. Aku cukup bahagia ko melihat kalian semua bahagia, maafkan aku merepotkan kalian semua menyusahkan kalian. Aku minta maaf teruntuk orang tua ku, sekarang aku ingin menebar kebahagiaan saja sama seperti si badut, ingin menjadi hoolahop yg dibutuhkan saat seseorang membutuhkan ku untuk bermain dan mencari kebahagiaan, juga menjadi angin ingin menjadi angin untuk kincir angin yang terus berputar dan juga menjadi hujan meski terus menerus jatuh namun tidak pernah bosan untuk jatuh dan jatuh lagi.